Skip to main content

Posts

Showing posts with the label Review kuliner

Pencicip Kuliner Sejati: Pecel Pincuk Daun Jati Khas Madiun

Tercicip sudah kelezatan makanan khas Indonesia tercinta yang bernama Pecel. Kali ini varian pecel khas daerah kota Madiun yang akan diulas oleh pencicip kuliner sejati. Walau keberadaan penjual pecel ini berada di daerah kota Bogor, namun kota Madiun tetap melekat pada nama makanan satu ini. Hal ini menunjukan identitas dan kekhasan makanannya yang biasa dikenal Pecel Madiun. Usut punya usut, kata "pecel" yang berarti "tumbuk" itu ternyata sudah eksis dari zaman kerajaan mataram kuno (daerah Jawa tengah - Jawa timur, kota Jogja, Solo dan sekitarnya) sekitar abad ke-8 hingga 10 masehi, yang berarti usia makanan pecel sudah lebih dari 1000 tahun. Lalu makanan pecel tersebar ke berbagai daerah lainnya di Indonesia. Penamaan pecel biasanya diikuti dengan nama daerah/ kotanya seperti pecel jogja, pecel solo, pecel kediri, bahkan sampai ke wilayah Sumatera barat. Setiap daerah memiliki khasnya masing-masing baik itu dari segi bumbu kacang, sayuran serta cara penyajian. ...

Pencicip Kuliner Sejati

Sebagai seorang pencicip kuliner sejati tanpa publikasi selama puluhan tahun. Makanan yang berasal dari ujung barat sampai timur Indonesia telah dilahap sampai habis. "Pantang pulang sebelum kenyang", "Perut tiada terisi tanpa nasi", "Tambo ciek lai" merupakan quotes yang selalu saya pegang teguh dalam perjalanan sebagai pencicip kuliner sejati.  Selain itu, sebagai side hustle, saya juga berprofesi profesional  chef  berstatus  freelance. Dengan menu andalan mie goreng atau rebus (instan), telur ceplok, omlet (baca: telor dadar) dll. Menu lainnya masih di dalam imajinasi belum terealisasi. Pencapaian terbesar saya adalah masak telor tanpa gosong dan membuat hidangan yang berhasil dihabiskan oleh pelanggan tanpa cela atau  ekspresi "eneg" maupun "mual". Saat ini pelanggan loyal berjumlah 3 orang, yang mana itu adalah keluarga sendiri. Merekapun sepertinya menjadi loyal karena faktor keadaan atau rasa kasihan. "Yang penting bisa dim...